February 2014
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
KODIM 0722/KUDUS (27/2),- "Rapat Anggota Tahunan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan perkoperasian di Indonesia, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana Pengurus Koperasi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta perkembangan dan tentang hambatannya," papar Dandim 0722/Kudus Letnan Kolonel Inf Yusa Aulia dalam sambutannya pada Rapat Anggota Tahunan Primkop C-11 Kodim 0722/Kudus Tutup Buku tahun 2013, yang berlangsung, di Aula Makodim 0722/Kudus Jl. Jenderal Sudirman Kabupaten Kudus ,Kamis(27/2). 

Rapat Anggota Tahunan ke-45 Primer Koperasi Kartika C-11 Kudus Tutup Buku tahun 2013 dihadiri Ketua Puskop Kartika Diponegoro Kolonel Inf Armaya Daniel.

Sementara itu, Ketua Puskop Kartika Diponegoro Kodam IV/Diponegoro Kolonel Inf Armaya Daniel menyampaikan, bahwa forum tertinggi dalam Koperasi adalah Rapat Anggota, dimana para anggota dalam forum ini, dapat menilai sejauh mana kinerja Pengurus dalam melaksanakan rencana kerja dan anggaran tutup tahun 2013 serta untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai melalui usaha dan kegiatan yang dilaksanakan Pengurus dan merencanakan program kerja tahun 2014. Selain itu dalam RAT ini juga sebagai sarana memecahkan berbagai masalah di lingkungan Primkop Kartika C-11 Kudus.

Pada kesempatan lainnya, dalam sambutannya Kabidkop Kab. Kudus menyampaikan, bahwa Koperasi dalam pengelolaannya tidak hanya pada Pengurusnya saja akan tetapi partisipasi seluruh anggota sangat dominan dan menentukan keberhasilan Koperasi.
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Pembangunan serambi Masjid Al Ikhlas komplek makodim 0722/Kudus akan segera dimulai. Pembangunan serambi Masjid tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kasdim 0722/Kudus, Mayor Inf Hariyanto S.Sn pada Rabu (26/2) yang diikuti oleh seluruh Perwira Kodim dan Perwakilan Persit Kodim Kudus.

Serambi Masjid Al Ikhlas komplek Makodim ini dibangun sebagai upaya untuk menambah daya tampung jamaah di dalam Masjid yang di rasa masih belum cukup saat pelaksanaan pengajian dan ibadah Sholat Jum’at. Pembangunan diperkirakan selesai dalam waktu 1(satu) bulan.

Ketua pengurus Masjid AlIkhlas menyampaikan bahwa penambahan banguanan Masjid merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dengan semakin meningkatnya jumlah jamaah dan masyarakat yang melaksanakan Ibadah Sholat Jum'at di Masjid Al Ikhlas komplek Makodim
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Komando Distrik Militer 0722/Kudus menggelar latihan Ice Break bagi lulusan Secaba Regsus Babinsa dan Personel baru TA.2014 pada Rabu (26/2).

Latihan ini di laksanakan di wilayah Kecamatan Bae dan Kecamatan Kota Kabupaten kudus. Adapun Personel yang terlibat sebagai pelaku sebanyak 19(Sembilan belas) orang.

Materi Latihan terdiri dari Membaca peta, Jalan kompas, mengatasi Laka Lalin, Metode Binter, dan Penindakan Huru Hara. Latihan ini di laksanakan sebagai upaya Komando dalam memelihara kemampuan personel baru dan personel yang telah lulus Secaba Reg Sus Babinsa serta untuk mengaplikasikan pelajaran yang diterima di lapangan.

Rangkaian kegiatan latihan ini diawali dengan pelajaran teori dan dilanjutkan dengan praktek lapangan dan di tutup dengan Latihan Hanmars menuju Komplek Makodim. Sesampai di pintu gerbang Makodim diadakan acara penyambutan personel baru oleh seluruh anggota Kodim dan beberapa perwakilan Persit Kodim 0722/Kudus ,ditandai dengan penyiraman air bunga oleh Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Hariyanto S.Sn.
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Koramil 06/Bae Kodim 0722/Kudus melaksanakan karya bhakti pembenahan tanggul aliran Sungai Piji di Dusun Boto Lor RT 1 RW 5 Desa Ngembalrejo Kec. Bae Kab. Kudus pada Minggu (23/2).

Kegiatan karya bhakti melibatkan 9 personel Koramil 06/Bae dipimpin oleh Danramil 06/Bae Kapten Inf Purwadi dan masyarakat sebanyak 50 orang warga setempat. Kegiatan karya bhakti dengan sasaran pembenahan tanggul yang jebol beberapa waktu lalu akibat derasnya aliran Sungai Piji yang mengalir di wilayah Dusun Boto Lor dengan panjang 50 meter dan tinggi 1 meter. Pembenahan tanggul bersifat sementara dengan menggunakan karung diisi padas (tanah dan batu) serta pemasangan bambu-bambu di sekitar lokasi yang dinilai rawan terjadinya tanggul jebol.
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Kodim 0722/Kudus pada Jumat (21/2) mengerahkan seluruh Personil guna menggelar Gerakan Aksi Indonesia Bersih di lingkungan sekitar Makodim .Gerakan Indonesia Bersih ini melibatkan beberapa Satuan tetangga diantaranya Minvet Cabang Kudus dan Rumkitban 04.08.04 Kudus.

Adapun sasaran pembersihan meliputi jalan-jalan dan saluran air disepanjang Jl.Jenderal Sudirman , Jl.Sunan Muria dan Jalan Desa Barongan,serta tidak ketinggalan lingkungan Perkantoran dan Rumah ibadah yang ada di sekitar Makodim.

Aksi bersih bersih lingkungan sekitar Makodim ini akan dilaksanakan terus menerus dan akan dilanjutkan sampai ke tingkat Koramil di jajaran Kodim 0722/Kudus, sehingga di harapkan lingkungan sekitar Makodim dan Lingkungan sekitar Kantor Koramil terlihat bersih dan asri,demikian penyampaian Pasiter Kodim 0722/Kudus Kapten Inf Sukaryono di sela sela kegiatan.
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
KODIM 0722/KUDUS (21/2),- Sebagai salah satu sarana untuk memupuk dan membina mental rohani bagi Prajurit dan PNS TNI Kodim 0722/Kudus, Jumat (21/2/2014) dengan mengambil tempat di Masjid Al Iklas seluruh anggota Kodim 0722/Kudus dan anggota Rumkitban 04.08.04 yang beragama Islam melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/ 2014 M.

Pada peringatan Maulid Nabi kali ini Kodim 0722/Kudus mengangkat tema : "Melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/ 2014 M kita tingkatkan kebersamaan prajurit TNI dengan rakyat dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI".

Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Yusa Aulia dalam sambutannya mengatakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti ini pada hakekatnya bukan hanya untuk sekedar diperingati, namun maknanya lebih dari itu yaitu agar umat manusia yang masih hidup ini dapat meneladani seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1434 H/ 2013 M ini selain dihadiri oleh keluarga besar Kodim 0722/Kudus juga hadir penceramah Ustadz Adnan Kasogi, yang dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Peringatan Maulid Nabi ini dapat menciptakan kebersamaan dengan untuk mewujudkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Kodim 0722/Kudus pada Selasa (18/2/2014) menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Dasar bagi calon anggota Saka Wira Kartika Kodim 0722/Kudus yang di awali dengan Upacara Pembukaan Diksar Saka Wira Kartika TA.2014 bertempat di komplek Makodim 0722/Kudus.

Upacara Pembukaan Diksar Saka Wira Kartika yang di pimpin oleh Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Hariyanto S.Sn serta diikuti seluruh Perwira Kodim dan 36 (tiga puluh enam ) orang para calon anggota Saka Wira Kartika Kodim 0722/Kudus di tandai dengan pemakaian helm latihan oleh Inspektur Upacara kepada perwakilan calon anggota Saka Wira kartika Kodim 0722/Kudus.

Kegiatan Diksar Saka Wira kartika Kodim 0722/Kudus ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, dibuka Selasa (18/2) dan di tutup pada hari Rabu (19/2).

Adapun rangkaian kegiatan selama 2(dua) hari latihan di isi dengan materi-materi Kepramukaan dan Ketangkasan terdiri dari Navrat ,PMR, Pioner, Survival, dan Ketangkasan Jasmani.

Pasiter Kodim 0722/Kudus selaku Koordinator Latihan menyampaikan bahwa kegiatan Pendidikan Dasar Saka Wira Kartika Kodim 0722/Kudus ini bertujuan sebagai sarana orientasi dan adaptasi kegiatan kesakaan kepada calon anggota Saka Wira Kartika sehingga secara mental dan fisik mereka akan siap untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan kedepan.
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Sebagai tindak lanjut tersingkapnya tabir informasi dari New York Times bahwa pemerintah Australia memiliki akses untuk menyusup ke jaringan komunikasi milik Telkomsel dan Indosat, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengeluarkan peringatan bagi kedua operator tersebut dan mengancam akan menutup kedua perusahaan tersebut jika terbukti berperan aktif dalam proses penyusupan tersebut.

Telkomsel sejauh ini merupakan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan 120 juta pelanggan dan Indosat dengan 50 juta pelanggan. Pernyataan keras Menkominfo tersebut berdasarkan UU no. 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi. Pasal 21 undang-undang tersebut melarang layanan komunikasi terlibat dalam aktivitas yang melanggar atau mengganggu keamanan, kepentingan publik, kepatutan dan keteraturan publik. Jika terbukti melanggar, hak operasional suatu penyedia layanan bisa dicabut. Tifatul menyatakan hari Selasa lalu, “Jika mereka terbukti menyalahgunakan otoritas tersebut, ada UU no. 36 tahun 1999.

Hak operasional mereka bisa dicabut jika terbukti berperan serta dalam proses penyadapan ilegal tersebut.” Dugaan berkelanjutan New York Times melaporkan dokumen yang bocor menunjukkan bahwa Amerika dan Australia secara diam-diam berbagi akses ke sistem telekomunikasi Indonesia. NSA telah memberikan Australia akses ke data panggilan dari Indosat. Informasi ini, menurut New York Times, didapat dari dokumen NSA tahun 2012 . Dari dokumen tahun 2013, New York Times melaporkan, “Pihak Australia telah mendapatkan hampir 1,8 juta kunci terenkripsi yang digunakan untuk melindungi komunikasi pribadi melalui jaringan seluler Telkomsel di seluruh Indonesia dan bahkan telah mengembangkan cara untuk mendekripsi hampir semua data tersebut.” Tuduhan serius ini, yang dikemukakan oleh whistleblower NSA Edward Snowden, hanyalah episode terbaru yang memanaskan hubungan Indonesia dengan Australia. Rilis Snowden sebelumnya menunjukkan bagaimana Kevin Rudd pada tahun 2009 mencoba untuk mengakses jaringan telepon milik presiden Indonesia, istrinya, dan beberapa Menteri penting di Indonesia. Perdana Menteri Australia Tony Abbot mencoba menghindar dari tuduhan tersebut dengan berkilah bahwa meski negaranya mengambil data intelijen seperti itu, informasinya digunakan untuk melindungi warga negaranya sendiri, penduduk negara lain, dan bukan untuk kepentingan komersil. 

Laporan terbaru memberikan dugaan bahwa Australian Signals Directorate (ASD) menawarkan NSA informasi perdagangan komersil antara Indonesia dan Amerika Serikat yang juga memasukkan akses telekomunikasi. Operator telekomunikasi menyangkal keterlibatan TribunNews melaporkan bahwa juru bicara Indosat Adrian Prasanto hari Selasa lalu telah menyangkal bahwa Indosat aktif terlibat dalam penyadapan tersebut. Untuk urusan risiko keamanan dan manajemen keamanan informasi, Prasanto berkata bahwa proses audit dijalankan dua kali tiap tahun, “Kami yakin tidak ada pelanggan kami yang disadap oleh pihak asing”. Telkomsel sampai hari ini belum merespon tuduhan tersebut, namun November lalu, Adita Irawati, VP of Corporate Communication Telkomsel mengikuti regulasi Menteri tentang penyadapan dan selalu mengikuti hukum yang berlaku. Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas tuduhan sebelumnya oleh Guardian tentang aktivitas penyadapan Australia kepada Indonesia.

Bukan hal yang tidak mungkin jika ada pihak ketiga, yang memiliki akses ke jaringan secara legal, diduga melakukan hal ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan pemilik jaringan dengan menyamarkan kegiatannya sebagai proses komunikasi normal. Tifatul berkata pada hari Selasa lalu bahwa pemerintah akan menyelidiki masalah ini bersama dengan dua operator tersebut sebelum memutuskan bagaimana proses selanjutnya. Jika mereka terbukti berperan aktif, kementerian akan segera mencabut ijin operasional mereka, tapi keduanya hanyalah korban penyadapan maka konsekuensinya akan jauh lebih terbatas.

Penutupan usaha hampir mustahil Meskipun pihak kementerian telah mengeluarkan pernyataan yang sangat keras, kemungkinan bahwa pemerintah akan menutup dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut sangatlah kecil, bahkan mustahil. Pertama, pemerintah harus membuktikan bahwa operator tersebut secara aktif terlibat dalam memberikan akses ke jaringan komunikasi mereka kepada pihak asing. Jika terbukti, berarti operator tersebut, atau pihak di dalam operator tersebut, telah melakukan kegiatan makar dan bisa diberikan hukuman mati. Jika perusahaan terlibat, maka hasilnya adalah penutupan total. Kedua, jika digabungkan, kedua perusahaan tersebut memiliki 170 juta pelanggan, yang merupakan 70% dari populasi negara ini. Memindahkan 170 juta pelanggan ke jaringan telekomunikasi lain seperti XL Axiata dan Tri hampir mustahil karena XL Axiata dan Tri tidak memiliki kapasitas untuk mengoperasikan jaringan yang begitu besar. Jika pemerintah mengundang perusahaan telekomunikasi asing untuk mengambil alih dan mengoperasikan jaringan yang saat ini menjadi milik Telkomsel dan Indosat, hal ini akan menjadi isu politis dan komersil serta mengambil porsi yang sangat signifikan untuk sebuah pemerintahan yang tidak lama lagi akan berakhir menyambut Pemilu legislatif dan presidensial. Permasalahan penting untuk semua pihak yang terlibat adalah mengetahui bagaimana proses penyadapan ini bisa dimungkinkan, apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah kejadian ini terulang kembali, dan bagimana membangun sebuah infrastruktur dan operasional yang aman yang bisa mencegah hal yang sama terulang kembali. 

Pemerhati kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa rakyat Indonesia dan pemerintah belum sadar betul dengan kenyataan bahwa untuk mencegah kasus penyadapan seperti ini kembali terjadi pemerintah dan masyarakat harus berpartisipasi lebih aktif di ranah teknologi. “Warga Indonesia, terutama anak muda dari Bandung, Yogyakarta, dan Malang mampu membangun pasukan cyber. Mereka dihargai AS, Singapura dan Malaysia. Di Indonesia mereka sama sekali tidak dilihat oleh Pemerintah,” ujar Ichsanuddin.



sumber : http://id.berita.yahoo.com/blogs/jagat-pintar/kecil-kemungkinan-pemerintah-tutup-telkomsel-dan-indosat-terkait-dugaan-penyadapan-oleh-australia-060145958.html
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Laporan Wartawan Tribun Jateng M Zainal Arifin
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Jalur pantai utara Jawa (Pantura), kekinian banyak yang mengalami kerusakan parah. Termasuk, di ruas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Perbaikan jalur tersebut, seharusnya menjadi tanggungjawab dinas bina marga setempat. Namun, karena pemkab setempat tak kunjung memperbaiki, maka puluhan serdadu yang melakukannya.

Puluhan tentara anggota Kodim 0722 Kudus, Minggu (9/2/2014), tampak melakukan pengurukan jalan yang berlubang menggunakan batu koral di sepanjang jalur Pantura Kudus.

Puluhan tentara tersebut, mulai melakukan pengurukan jalan dari perempatan Kencing, Jati, Kudus. Penguruka sudah dilakukan sejak Sabtu (8/2/2014) kemarin.
Dalam pengurukan tersebut, mereka juga menggunakan satu unit alat berat untuk mengeraskan urukan material koral.

Dandim Kudus Letkol Inf Yusa Aulia mengatakan, ada tiga titik lokasi jalan yang tingkat kerusakannya parah yaitu Jati, Kota, dan Ngembalrejo.
"Tapi, pengurukan ini sifatnya hanya membantu sementara. Tujuannya agar pengguna jalan tidak celaka sehingga bisa meminimalisir angka kecelakaan," katanya.

Selanjutnya, Yusa mengatakan, untuk perbaikan menyeluruh dan permanen nantinya dilaksanakan oleh dinas Bina Marga Kudus.


sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/09/puluhan-serdadu-kodim-0722-tambal-jalan-pantura-kudus
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Serda (Kowad ) Anik dari Satuan  Kopassus, punya prestasi menggetarkan sebagai Kowad Penerjun dari Korps  Baret Merah. Prestasi teranyarnya adalah sebagai Juara ketiga dalam kejuaraan terjun Payung  diikuti 42 negara di China. Namun jangkauannya ke langit, tak berarti ia tak “membumi”. Buktinya, Serda (K) Anik yang sudah melakukan terjun 400 kali  dan 2 Kowad lainnya Serda (K) Ni Putu Irma Purnama Dewi sudah terjun 545 kali dan meraih juara sembilan dunia di China serta Sertu (K) eva erviana yang  terjun 300 kali,  memilih untuk membantu menjadi koki selama 2 pekan mulai 6 hingga 19 Februari 2014, di Situ Lembang Bandung.

Koki? Ya. Merekalah, para Srikandi Baret Merah bersama dengan 21  Prajurit laki-laki lainnya tanpa lelah dan dengan sepenuh hati  menyiapkan masakan setiap pagi ,siang  dan malam untuk seluruh peserta Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Maluku dan Maluku Utara 2014 selama Pembekalan  di Situ Lembang Bandung, ”Ini bukan karena kami perempuan, lalu kami memasak. 

Bukan itu. Tetapi, dalam sebuah operasi maupun ekspedisi, stamina setiap anggota atau peserta adalah bekal utama. Jadi kami memilih memasak, karena kami tahu bahwa inilah perjuangan terdepan dari garis belakang,”ungkap Serda (K) Anik,Kamis,(13/2/2014)
Bagi personel Kopassus , setiap bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah gelegar  jiwa tentara. Di dapur maupun di langit, mengabdi adalah semboyan sejati.

sumber : http://www.tniad.mil.id
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko bertindak selaku Inspektur Upacara pada Serah Terima Jabatan (Sertijab) Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI dan kenaikan pangkat Perwira Tinggi (Pati) TNI, bertempat di Mabes TNI Cilangkap, Senin (17/2/2014).
Jabatan Aster Panglima TNI di serah terimakan dari Mayjen TNI Dr. S. Widjonarko, S.Sos., M.M., M.Sc kepada Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, S.H.. Mayjen TNI Dr. S. Widjonarko, S.Sos., M.M., M.Sc. selanjutnya menjabat sebagai Staf Khusus Panglima TNI, sedangkan Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, S.H. sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bid. Pertahanan dan Keamanan BIN. Sertijab ini didasarkan kepada keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/60/I/2014 tanggal 30 Januari 2014, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI juga menerima pelaporan kenaikan pangkat 12 Pati TNI. Adapun Pati TNI tersebut yaitu TNI AD : Brigjen TNI Aries Suhardono, S.Sos., M.M (Bandep Lingkungan Strategi Nasional Setjen Wantannas); Brigjen TNI Eddy Kristanto (Kabinda Bali BIN); Brigjen TNI Zaedun, S.Sos (Kapusjarah TNI); Brigjen TNI Nanang Heryanto (Karoren Setjen Kemhan); Brigjen TNI Teddy Hernayadi,S.E (Dirkuad). TNI AL : Laksma TNI Ir. Muhammad Suyanto ( Kadislaikmatal); Laksma TNI drg. Lita Agustia, MH. Kes (Pati Sahli Kasal Bid. Ekojemen). TNI AU : Marsda TNI Drs. Sugijanto, M.M., M.B.A ( Kepala Satuan Pengawas Unhan); Marsda TNI B. Edy Purwanto, S.E., M.M ( Pa Sahli Tk. III Bid. Jahril Panglima TNI; Marsma TNI Sri Widodo, S.I.P., M.Si (Han) (Wakil Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan); Marsma TNI Bambang Yogatama (Kabinda Riau BIN); Marsma TNI Agus Sudarya, S.H., S.E.,M.M., M.Sc. (Pa Sahli Tk.II Was Aspas Sahli Bid. Hubint Panglima TNI.
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan bahwa kepercayaan kenaikan pangkat tersebut, para Pati TNI agar dapat mengambil peran aktif dan kreatif dalam mengelaborasi dan mengimplementasikan setiap kebijakan, sesuai lingkup dan substansi tugas TNI karena dapat dipastikan memiliki benang merah dalam membangun interoperabilitas TNI.
Sedangkan pada sertijab Aster Panglima TNI, Panglima TNI berharap agar staf teritorial TNI harus memiliki visi serta misi yang jelas dan tajam guna membangun sistem pembinaan teritorial yang kuat, fleksibel, responsif dan interoperabilitif, sehingga memiliki kemampuan yang optimal, baik dalam mendukung kegiatan maupun operasi TNI. Kejelasan dan ketajaman misi teritorial TNI harus dibangun melalui lima kemampuan teritorial, baik dalam lingkup wilayah darat, maritim maupun dirgantara yang searah dengan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI tahun 2014, khususnya kebijakan optimalisasi peran TNI dan kebijakan pemberdayaan wilayah pertahanan.
Lima kemampuan teritorial dalam hal penguatan kemampuan intelijen merupakan kebutuhan pokok, guna menghadapi perkembangan sosial masyarakat dan lingkungan strategis yang paling aktual. Dalam kaitan tersebut, Panglima TNI menekankan interoperabilitas intelijen dan teritorial harus dibangun sebagai bagian membangun interoperabilitas TNI. Hal ini penting untuk menjadi bahan pemikiran karena intelijen dan teritorial merupakan unit terdepan TNI dalam pencapaian sasaran kegiatan dan tugas-tugas TNI.

sumber : http://www.tniad.mil.id/
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Dittopad sesuai dengan bidang kompetensinya (Lapangan Kekuasaan Teknis) terlibat dalam kegiatan pemantapan Krida Navigasi Darat Perkemahan Saka Wira Kartika Kota Tangerang yang dilaksanakan selama satu hari pada Sabtu (1/2) di Lapangan Silado SMK Negeri 9 Tangerang, Jl. Villa Regency Sangiang, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang. Keterlibatan personel Dittopad tersebut merespon permintaan Gerakan Pramuka Saka Wira Kartika Koramil 18/JTU melalui surat Nomor 16/SWK tanggal 20 Januari 2014 yang ditindaklanjuti dengan Surat Perintah Dirtopad.
Kegiatan perkemahan pemantapan sengaja digelar pada hari libur sekolah, yakni hari Sabtu (1/2) dan berlangsung selama sehari penuh. Peserta Perkemahan Pemantapan Krida Navigasi Darat Saka Wira Kartika TA. 2014 adalah para pramuka Penegak dan Pandega utusan/perwakilan dari seluruh Koramil se-Kodim 0506/Tangerang yang berjumlah 100 orang. Terlihat para peserta menunjukan semangat dan antusiasme yang tinggi.
Pada kegiatan perkemahan pemantapan Krida Navigasi Darat tahun 2014 ini, tiga (3) personel Dittopad diminta untuk memberikan materi pengetahuan Peta, Kompas dan GPS. Materi Topografi menjadi salah satu materi andalan Pramuka Saka Wira Kartika di Propinsi Banten. Tiga personel Dittopad yang memberi materi Topografi adalah Serka Eko Gunawan D, SPd., Serda Andres Bukit dan Serda Wahyu Kamali.
Selain materi pengetahuan Peta, Kompas dan GPS, para peserta juga menerima materi kepemimpinan (leadership), sesanti Eka Dwi Darma Bhakti Pramuka, penjelajahan, serta dinamika kelompok. Kegiatan yang dilaksanakan mencakup pemberian pengetahuan dan praktek lapangan.
Sesuai rencana kerja Gerakan Pramuka Kota Tangerang cq. Pusdiklatcab Kota Tangerang, pada TA 2014-2015 mereka telah memprogramkan kegiatan pengenalan Ilmu Topografi (Pengetahuan Peta, Kompas dan GPS) secara berkelanjutan, minimal 4 kali pertemuan dalam setahunnya guna peningkatan kemampuan SDM Pramuka Penegak dan Pandega. Selain itu juga diprogramkan kegiatan lomba pramuka, salah satunya materi ilmu Topografi.


sumber : http://www.tniad.mil.id
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
AN 1000 adalah bentuk butiran berpori dari Nitrat Amonium. Peledak berdaya rendah ini cocok untuk pencampuran ANFO dan terdiri dari butiran berpori berkualitas tinggi dengan kepadatan rendah, dan dapat menyerap bahan bakar secara optimal.

Harus disimpan dalam lingkungan yang memiliki kelembaban dan bersuhu rendah. Bahan ini mengandung anti-caking yang berfungsi untuk menghindari terjadinya penggumpalan.


sumber : http://www.pindad.com/



Spesifikasi
SIFAT FISIK/MEKANIK
Bentuk
Butiran-butiran berwarna putih
Densitas kepadatan  (g/cm3)
0.84
Ammonium Nitrate (%)
99
Butiran PH (larutan 10 %)
5.1
Kadar air (%)
0.04
Kadar nitrogen(%)
34.8 min
Penyerapan minyak
6 - 7
Anti penggumpalan
0.08 %
Kisaran ukuran partikel (0.5 - 2.5 mm)
99
Umur pakai (month)
12
PENGEMASAN
Kemasan dalam
Kantong plastik
Kemasan luar
Kantong Polypropyline
Berat (kg)
25 & 1.000
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
G2 ELITE PINDAD dikembangkan terutama untuk aparat militer.
Keakuratan dari pistol berkinerja tinggi ini didapat dari toleransi yang sangat ketat pada saat produksi serta panjang laras yang sesuai (jarak alat bidik)

Kunci mekanis G2 ELITE diadopsi dari Pindad P1. Pengoperasian senjata genggam secara Recoil memberikan nilai tambah dari senjata tersebut. Alat bidik belakang mudah disesuaikan. Alat pengukur kecepatan angin dan ketinggian tersedia sebagai pelengkap alat bidik standar.
 

Sumber : http://www.pindad.com/


G2-ELITE SPESIFICATION
Cartridge / Munisi : 9x19 mm Parabellum
Capacity / Kapasitas : 15
Barrel Length/ Panjang Laras : 5 inch
Overall Length / Panjang Pistol : 221 mm
High / Tinggi : 140 mm
Weight / Berat : 0.95 kg
Color / Warna : Black
Sight / Alat bidik : Fixed
Safety / Pengamanan : a. Intercept Notch
b. Hammer Block
Action / Cara kerja : - Semi-Automatic
- Single action
Effective range : 50 m
Rifling : 6 Grooves, RH 250 mm/Twist
Front-rear Sight / Jarak Pisir - Pejera : 172 mm



G2-COMBAT SPESIFICATION
Cartridge / Munisi : 9x19 mm Parabellum
Capacity / Kapasitas : 15
Barrel Length / Panjang Laras : 4,5 inch
Overall Length / Panjang Pistol : 200 mm
High / Tinggi : 136 mm
Weight / Berat : 0.90 kg
Color / Warna : Black
Sight / Alat bidik : Fixed/tetap
Safety / Pengamanan : a. Intercept Notch
b. Hammer Block
Action / Cara kerja : - Semi-Automatic
- Single action
Effective Range :  50 m
Rifling : 6 Grooves, RH, 250 mm/twist
Front-Rear sight / Jarak Pisir - Pejera : 155 mm
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Kendaraan tempur pengangkut personil (APC : Armoured personal carrier) dengan sistem penggerak 6 roda simetris, dirancang khusus untuk kebutuhan ALUTSISTA TNI-AD khususnya satuan kavaleri Dirancang dan di produksi oleh anak bangsa khusus untuk TNI, Ukuran dan operasional di sesuaikan dengan bentuk tubuh TNI dan doktrin dan taktik tempur TNI sebagai komitmen pindad dalam pemenuhan seluruh alutsista TNI Panser ini dapat mengangkut 10 personil dengan 3 orang kru, 1 driver 1 commander dan 1 gunner. dilengkapi dengan mounting senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat

Sumber : http://www.pindad.com/
Specification
220Hp, 2500 Rpm
650 Nm, 1300 -1600 Rpm
650 Nm, 1300 -1600 Rpm
Compression Ratio
19.5
Model
ZF S6 - 680
Type
Manual

6 Forward , 1 reverse
Gear Ratio
1st 2nd 3rd 4th 5th 6th Reverse
Axle
Model
ZF S6 - 680
Axle qty
3

Semua bergerak
Axle steer
2 axle , depan dan tengah
Steering
Menggunakan sistem Hidrolik
Suspension
Independent suspension menggunakan torsion bar

Service
sistem Disc brake
Parking
Integral to drive line, Spring activated,hydraulically released
Electrical sistem
Battery
24 Volt 85 Ah ( 4 pcs x 12v)
Wheel &Tire
1400 R20 / 18Ply
Velg R20
BBM Capasity
160 ltr
Body Construction

Armoured steel tebal 10 mm
Floor
Mild steel tebal 10 mm

Besi square tebal 3,5 x 40 x40 mm
Glass
Armoured glass tebal 30 mm
Exit Acces

sistem mekanik torsi bar

Ramp door sistem hidrolik dan swing mekanik
Man Hole
5 unit sistem mekanik torsi bar pada roof bodi
Emergensi door
Masing-masing 1 unit pada sisi kiri dan kanan bodi
Armament
Gun mounting
1 unit untuk kaliber 12,7 mm
Granade asap
Cal. 60 mm, masing-masing 3 buah pada sisi kanan

4 lubang tembak pada sisi kanan


-5o ? 45O

360o
Weapon
1 x 12,7 mm
Amunition
500 x 12,7 mm
Air conditioner
12 Pk , 3 unit blower
Fire Extinguisher Tool
3 unit , 1 unit to front & 2 unit to back
Pioneer Tool
1 buah linggis , 1 buah singkup , 1 buah kapak ,
Equipment
Indicator
Baterai ,Tekanan minyak lumas, Temp. air pendingin
Lamp
Lampu Tempur ( black out ) 2 bh di depan, 2 bh di belakang

Communication Port
Document Bag


Performance
Max Speed
92 km /hr
45o
45o
Side Slope
35%
Gradient
60%
0,6 m
1,5 m
OPTION ALKOM
Radio HF
- Frequency area
2 - 30 Mhz
- Frequency Reference
HF-90M/INA (komersial tipe 718)
- Burst
100 Watt ( with PA)
- Antenna
3 m with Automatic Antenna Tuner
Radio VHF
- Frequency area
30 - 88 Mhz
- Frequency Reference
PR1077, atau VHF-90M/INA
- Burst
50 Watt ( with PA)
- Antenna
3 m with Automatic Antenna Tuner
Master Communication Control
- Radio I/O
Max 2 port (two way audio,PTT/Squels)
- Audio I/O
Communication bus ( Multiwire )
- Crew control sig
Communication bus
- PS Input
24 VDC dari PSU
- PS ke Crew
Communication bus 24 VDC
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Desing rotor yang berputar nampak mengerikan ketika suara itu berasal dari senapan mesin berukuran besar, berlaras panjang, bahkan memiliki enam laras sekaligus. Seorang berpakaian tentara yang mengoperasikannya tersebut sedikit panik dengan senapan yang tak bisa dikendalikan.

Maklum, senapan mesin enam laras ini masih prototipe dan masih memerlukan banyak penyempurnaan di sana-sini. Tapi tak soal untuk menjadi barang pameran Litbanghan (Penelitian Pengembangan Pertahanan) dalam acara RITech Expo 2013 di areal parkir Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (30/8/2013).

Warnanya hitam legam, tubuhnya kokoh berbobot seberat 90 kilogram, larasnya sepanjang 962,5 milimeter berjumlah enam buah yang dapat memuntahkan 2 ribu butir peluru sekali tembak dalam satu menit.

Tak lagi meragukan, berdiri tepat di depan moncong senapan ini cukup mengerikan meski hanya pameran dan tanpa peluru di dalamnya. Di medan perang, senapan ini efektif untuk menjatuhkan musuh dalam jarak sasaran 800-1.000 meter. Apalagi berdiri tepat di depan moncongnya.

Seorang Letnan Satu TNI-AD menjelaskan senapan mesin ini asli buatan TNI Angkatan Darat divisi penelitian dan pengembangan. Pabrikan 2012 dan masih perlu berbagai pengembangan untuk menyempurnakan.

Meski begitu, senapan yang belum memiliki nama resmi ini mempunyai kelebihan khusus dibanding senapan mesin yang sudah ada sebelumnya. Rancang bangun prototipe senjata mesin multilaras (SMML) kal 7,62 mm, begitu sebutan sang senapan gahar ini.

"Pelurunya menggunakan kaliber 7,62 mm, dan dapat diaplikasikan untuk angkatan darat, laut dan udara," kata Lettu Suryono menjelaskan.

Karya LainTak hanya senapan mesin, TNI-AD juga menciptakan alat penyulingan air tawar yang bisa diminum secara langsung bertenaga panel surya. Letnan Satu lain lagi bernama Joko menjelaskan alat penyulingan ini mampu mengubah air sungai berwarna coklat sekalipun untuk laik minum.

"Air jadi tak berwarna, tak berbau, dan tak memiliki rasa. Dan kami menggunakan panel surya karena untuk markas di daerah-daerah terpencil belum masuk listrik," ujar Lettu Joko.

Selain panel surya, sumber daya mesin penyulingan air tawar ini bisa menggunakan listrik ataupun aki. Lebih lagi, alat ini bersifat portable, atau disebut man-pack, yang bisa dibawa oleh prajurit. Meski bobotnya yang seberat 55kg masih tak biasa untuk digemblok oleh seorang pemuda sipil biasa.

Namun barang-barang pameran tersebut belumlah digunakan secara masal untuk kepentingan TNI. Hanya berupa rancangan yang memerlukan pengembangan lebih lanjut, dengan harapan dapat digunakan untuk keperluan militer Indonesia di masa datang.


sumber : http://techno.okezone.com/
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Jakarta, Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan (Pusrehab Kemhan), Rabu (5/2), melaksanakan rehabilitasi terpadu penyandang disabilitas personel pertahanan tingkat terampil Angkatan XXXIX Gelombang I Tahun Anggaran 2014, di Pusrehab Kemhan, Bintaro. Dalam amanat Kapus Rehab Kemhan Laksma TNI dr Emil Dinar Makotjo W Sp.U yang dibacakan oleh Kabag TU Pusrehab Kemhan Kolonel Wahyu, dikatakan bahwa rehabilitasi terpadu tingkat terampil ini bertujuan membentuk penyandang disabilitas pertahanan menjadi insan yang mandiri dan produktif.

Rehabilitasi terpadu ini dilaksanakan selama empat bulan dua minggu yang akan berakhir pada tanggal 18 Juni 2014. 75 peserta rehabilitasi terpadu tingkat terampil akan mengikuti pelatihan keterampilan antara lain; automekanik mobil dan motor, elektronika, penjahitan, pertanian terpadu, fotografi, musik, dan beberapa keterambilan lainnya. Pada akhir rehabilitasi, peserta diharapkan dapat menerapkan keterampilan dan pengalamannya, baik dilingkungan pekerjaan maupun dalam berwirausaha.

Selain diberikan bekal keterampilan, para peserta rehabilitasi terpadu juga akan dibekali ilmu manajemen dan kewirausahaan agar dapat membaca peluang usaha yang menguntungkan. Peserta rehabilitasi terpadu yang berasal dari TNI AD 68 orang, TNI AL 4 orang, TNI AU 1 orang dan Kemhan 2 orang akan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan diPusrehab Kemhan, Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Solo, Bina Netra “Tan Miyat” Bekasi dan Kartika Destarata.

Selama kegiatan rehabilitasi terpadu, peserta juga diberikan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan psikis melalui upaya rehabilitasi medik yang dilaksanakan oleh Bidang Rehabilitasi Medik dan RS dr Suyoto Pusrehab Kemhan. Para peserta juga akan mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial berupa bimbingan psikologis dan sosial, pembinaan mental, pembinaan rohani untuk menumbuhkan rasa percaya diri serta kemampuan menyesuaikan diri dengan sekitarnya.


Sumber : DMC
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Jakarta,  Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Dr. Drs. Timbul Siahaan MM, Selasa (4/2), membuka Repat Kerja Teknis (Rakernis) Ditjen Pothan kemhan Tahun Anggaran 2014 di Aula Gedung Soeprapto, Kemhan, Jakarta. Dirjen Pothan Kemhan saat membuka Rakernis Pothan menekankan beberapa arah kebijakan bidang Pothan diantaranya mengarahkan pembinaan Sumber Daya Nasional sebagai kekuatan Bela Negara dengan mengaktifkan peran TNI sebagai pelatih Bela Negara, sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Selanjutnya, mewujudkan pertahanan nirmiliter dengan memberi peran Kementerian dan Lembaga sebagai unsur utama untuk membentuk Sumber Daya Manusia Bela Negara. Serta peningkatan kemampuan industri pertahanan melalui peran KKIP dalam merumuskan kebijakan nasional industri pertahanan.

Arah kebijakan lainnya adalah memantapkan sistem pertahanan negara di daerah melalui pembinaan kemampuan bela negara yang dilaksanakan oleh pemerintah propinsi sebagai wakil pemerintah pusat guna menjamin tetap tegaknya keutuhan NKRI.

Rakernis Ditjen Pothan yang diikuti oleh pejabat eselon II, III, dan IV Ditjen Pothan ini merupakan tindak lanjut dari Rapim Pertahanan 2014 dan Rakernis UO Kemhan Tahun 2014 yang telah dilaksanakan pada bulan lalu. Rakernis Ditjen Pothan ini sangat penting bagi arah kebijakan pimpinan serta untuk menyinkronisasikan dan mempertajam pelaksanaan program kerja Ditjen Pothan Tahun Anggaran 2014. Kebijakan Pertahanan Negara tahun 2014 diarahkan untuk optimalisasi kinerja.

Ditjen Pothan memiliki lima sasaran kebijakan tahun 2014 yaitu, pertama, terselesaikannya revisi produk-produk strategis pertahanan negara melalui doktrin, strategi dan postur pertahanan negara. Karena hal-hal tersebut merupakan kerangka dasar bagi Kemhan/TNI dan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan pertahanan negara termasuk pedoman strategis pertahanan nirmiliter.
Kedua, terwujudnya pertahanan cyber nasional sebagai strategi pertahanan negara baik dalam mencegah, menangkal maupun mengatasi ancaman dan untuk membentuk komite pertahanan cyber nasional.

Ketiga, terlaksananya kerjasama pengembangan teknologi baik dengan perguruan tinggi, lembaga pendidikan dan pengembangan industri pertahanan serta penguasaan teknologi melalui kerjasama alih teknologi, kerjasama pengembangan (joint development) dan kerjasama produksi (joint production) dengan industri pertahanan luar negeri.

Keeempat, kebijakan dalam hal penggunaan produk alat peralatan pertahanan dari industri pertahanan dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan, pengguna wajib menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri. Bila kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi oleh industri pertahanan dalam negeri, pengguna dapat mengusulkan menggunakan produk dari luar negeri dengan syarat mengikutsertakan industri pertahanan dalam negeri. Dalam hal ini alih teknologi, penggunaan kandungan lokal dan offset pertahanan.

Kelima, kebijakan bidang bela negara dalam rangka penanaman kesadaran, hak dan kewajiban setiap warga negara dalam upaya bela negara diperlukan pembinaan dan pelatihan bela negara kepada seluruh komponen bangsa melalui jalur lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan pemukiman. Guna mengoptimalkan penanaman hak dan kewajiban tersebut diperluka peran TNI sebagai komponen utama yang telah berpengalaman dalam melatih bela negara pada seluruh komponen bangsa.



Sumber : DMC
Rumangso Handarbeni - Melu Hangrungkebi - Mulat Sariro Hangroso Wani
Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution (lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918 - meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia[2] yang merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.
Karier Militer
Sebagai seorang tokoh militer, Nasution sangat dikenal sebagai ahli perang gerilya. Pak Nas demikian sebutannya dikenal juga sebagai penggagas dwifungsi ABRI. Orde Baru yang ikut didirikannya (walaupun ia hanya sesaat saja berperan di dalamnya) telah menafsirkan konsep dwifungsi itu ke dalam peran ganda militer yang sangat represif dan eksesif. Selain konsep dwifungsi ABRI, ia juga dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya. Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Fundamentals of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.
Tahun 1940, ketika Belanda membuka sekolah perwira cadangan bagi pemuda Indonesia, ia ikut mendaftar. Ia kemudian menjadi pembantu letnan di Surabaya. Pada 1942, ia mengalami pertempuran pertamanya saat melawan Jepang di Surabaya. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Nasution bersama para pemuda eks-PETA mendirikan Badan Keamanan Rakyat. Pada Maret 1946, ia diangkat menjadi Panglima Divisi III/Priangan. Mei 1946, ia dilantik Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi. Pada Februari 1948, ia menjadi Wakil Panglima Besar TNI (orang kedua setelah Jendral Soedirman). Sebulan kemudian jabatan "Wapangsar" dihapus dan ia ditunjuk menjadi Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI. Di penghujung tahun 1949, ia diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Akibat pertentangan internal di dalam Angkatan Darat maka ia menggalang kekuatan dan melawan pemerintahan yang terkenal dengan peristiwa 17 Oktober 1952. Akibat peristiwa ini Presiden Soekarno mencopotnya dari jabatan KASAD dan menggantinya dengan Bambang Sugeng. Setelah islah akhirnya pada November 1955 ia menjabat kembali posisinya sebagai KASAD. Tidak hanya itu, pada Desember 1955 ia pun diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
Gelar
Pada 5 Oktober 1997, bertepatan dengan hari ABRI, Nasution dianugerahi pangkat Jendral Besar bintang lima. Nasution tutup usia di RS Gatot Soebroto pada 6 September 2000 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.