Pelaksanaan Pengamanan Kunjungan Presiden RI di Kabupaten Kudus

Setelah 3 (tiga) hari mengunjungi sejumlah kota di Jawa Timur, perjalanan kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang didampingi Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II melalui perjalanan darat, pada Kamis (13/3) sekitar pukul 15.00 WIB, telah sampai di Kabupaten Kudus.

Demikian juga halnya dalam pelaksanaan pengamanan, Kodim 0722/Kudus bersama dengan Polres Kudus serta instansi terkait berupaya untuk mengamankan Presiden dan Rombongan agar dalam pelaksanaan kunjungan ke Kabupaten Kudus tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, demikian penegasan Komandan Kodim 0722/Kudus Letnan Kolonel Inf Yusa Aulia yang terjun langsung di lokasi pengamanan.

Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudoyono disambut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajaran pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Pangdam IV/Dip, Kapolda Jateng serta pejabat dari TNI Polri lainnya.

Sasaran Kunjungan Presiden ini adalah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudus, guna melihat implementasi layanan BPJS Kesehatan di rumah sakit tersebut.

Presiden SBY dipandu oleh Direktur RSUD Kudus dr. Abdul Aziz Achyar, M.Kes meninjau fasilitas rumah sakit antara lain loket pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan Dahlia 1 serta Melati 1. Seperti yang disampaikan Abdul Aziz Achyar, Rumah sakit yang berdiri sejak 1928 ini memiliki 336 kamar rawat inap. Saat ini, 74% ruang rawat inap telah dihuni dan 70%-nya adalah peserta BPJS Kesehatan. 

Pada kesempatan kali ini, Presiden menyampaikan terima kasih atas semua masukan dan saran yang telah disampaikan mengenai implementasi BPJS Kesehatan yang sudah dimulai sejak awal tahun 2014 ini.

"Insya semua akan kita perbaiki jadi lebih adil, adil bagi semua, adil bagi rakyat, adil bagi dokter, adil bagi petugas medis, konsep kita di situ", ujar Presiden.

Ketika meninjau pasien di ruang rawat inap Melati 1, Presiden SBY meminta agar para pesien tetap bersabar karena pemerintah, termasuk para dokter dan tenaga medis, terus melakukan yang terbaik untuk melayani dan mengobati para pasien.

"Sabar rumiyin, pengobatan terus dilaksanakan. Para dokter dengan para tenaga medis berbuat yang terbaik demi kesembuhan Bapak/Ibu semua," tutur Kepala Negara.