Kodim 0722/Kudus menggelar apel Danramil dan Babinsa yang berlangsung selama 2 (dua) hari. Kegiatan dilaksanakan di aula Makodim 0722/Kudus dengan diikuti oleh para Danramil dan Babinsa Kodim 0722/Kudus, Rabu (21/12).

Apel Danramil dan Babinsa merupakan salah satu program kegiatan yang digelar oleh Kodim 0722/Kudus guna membekali para Danramil dan Babinsa sebagai aparat kewilayahan dalam mendayagunakan aspek yang ada diwilayah untuk mendukung tugas pokok TNI-AD. Aspek tersebut diantaranya meliputi geografi, demografi dan kondisi sosial untuk diwujudkan menjadi Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) juang yang tangguh.

Salah satu narasumber istimewa yang dihadirkan kali ini adalah Ustadz Imron Byhaqi atau yang lebih dikenal dengan Ustadz Abu Tholud (Mantan Napi terorisme).

Menurut Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Czi Gunawan Yudha Kusuma, SE, MSP mengatakan bahwa tujuan dari menghadirkan Ustadz Abu Tholud adalah untuk memberikan pengetahuan terhadap Anggota Kodim 0722/Kudus tentang perkembangan terorisme khususnya di Indonesia. “Jelang Natal dan Tahun Baru 2017 tentunya kita perlu informasi lebih terkait antisipasi gangguan keamanan dan kondusifitas wilayah yang perlu kita pertahankan,” tegas Dandim.

Berbicara dihadapan 150 orang anggota Babinsa dan Danramil Kodim 0722/Kudus, Ustadz Abu Tholud menceritakan bagaimana awal mula beliau timbul rasa simpatik terhadap Muslim Afganistan yang ditindas oleh Rusia/Uni Soviet. “Saya masuk menjadi militan dengan belajar ilmu militer dan budaya masyarakat Afganistan dari tahun 1984 – 1992,” kata Ustadz Abu Tholud yang Ketika SMA berkeinginan menjadi Akabri TNI.

Sebagai orang muda yang belum begitu mengerti tentang permasalahan yang ada disana, hanya dengan modal semangat untuk mengerti seluk beluk militer beliau mengikuti pelatihan selama kurang lebih 18 bulan hingga 2 tahun dengan konsekuensi setelah selesai bisa bebas bergerak di Afganistan.

Menurut Ustadz Abu Tholud bahwa munculnya faham paham ekstrim selalu mengambil manfaat  dari daerah konflik. “disaat momen yang tepat maka faham tersebut akan mendeklarasikan kekhalifahannya dimana golongan umat Islam yang tidak berbaiat kepada mereka dianggap kafir dan halal harta serta darahnya,” kata Ustadz Abu Tholud.

Ustadz Abu Tholud  juga mengingatkan terjadinya konflik di Indonesia harus segera dicari penyebabnya. “Pengalaman membuktikan terjadinya kerusuhan atau perang saudara disebabkan adanya penyusupan dari kelompok yang ikut berperan dalam membelokkan tujuan utama perjuangannya,” kata Ustadz Abu Tholud mengakhiri ceritanya.
Axact

Kodim 0722/Kudus

Berbuat Terbaik Berani Tulus Ikhlas

Post A Comment:

0 comments: