Peserta kirab
terlebih dahulu menggelar apel pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pj
Bupati Kudus Dr. Muhamad Hasan Chabibie, S.T., M.Si.
Turut Hadir dalam
Apel pemberangakatan kirab Punden dan Belik banyu Pangurian Pj Bupati Kudus Dr. Muhamad Hasan Chabibie, S.T., M.Si., Dandim
0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo S.I.P, Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi
Susanto, S.I.K., M.Si., Kajari kudus Henriyadi W Putro, S.H., M.H., dab
Jajarab Forkopimda.
Usai apel, peserta lalu berjalan dari pendopo menuju depan Masjid Al-aqsha Menara Kudus. Jaraknya sekitar 1,2 kilometer. Para peserta mengenakan pakaian khas Kudus. Mereka membawa gentong hingga kendi yang berisi air dari masing-masing punden dan belik.
Air atau yang
disebut dengan banyu panguripan itu dikirab menuju Menara Kudus. Selanjutnya
disatukan menjadi satu dan dibagikan kepada warga.
Ketua Panitia
Ta'sis Masjid Al-aqsha Menara Kudus, Abdul Jalil mengatakan peringatan ta'sis
ini adalah acara untuk mengenang pendirian Masjid Al-Aqsha Menara oleh Sunan
Kudus penyiar agama Islam di Jawa. Dari pendirian masjid itulah kata dia, cikal
bakal berdirinya Kota Kudus sampai sekarang.
"Ta'sis
adalah proses pendirian Masjid Al-Aqsha Menara Kudus yang merupakan situs cagar
budaya tingkat nasional yang dijadikan dasar mendirikan Kota Kudus. Jadi
terhitung hijriyah tahun pendirian Kudus adalah ke-489," ujarnya.
Sementara itu Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan sosok Sunan Kudus salah satu Walisanga memiliki sejarah panjang untuk membangun fondasi di Kudus. Termasuk menjadi cikal bakal berdirinya Kota Kudus.
"Ini
merupakan perjalanan panjang dari Kota Kudus itu sendiri yang secara fondasi
diletakan oleh Syeh Jafar Shodiq atau Kanjeng Sunan Kudus yang mampu secara
elegan meletakkan fondasi syariah jadi sebuah tata kota yang hari ini sama-sama
hidup di dalamnya, bahkan semua bisa mengambil barokah di dalamnya,"
jelasnya.
Dandim 0722/Kudus
Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo S.I.P.,Juga menyampaikan bahwa Budaya
merupakan kekayaan bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan
sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga perlu di lindungi dan di
lestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa, daerah dan kepentingan
nasional, Pungkaasnya (Pendim 0722/Kudus).
Post A Comment:
0 comments: