Di era globalisasi seperti sekarang ancaman terhadap kedaulatan NKRI semakin beragam, di mulai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi hingga informasi. Hal ini harus di antisipasi oleh semua elemen bangsa termasuk para santri.
Sejarah membuktikan peran santri sejak masa merebut kemerdekaan. Jumlah pesantren yang amat besar menunjukkan bahwa kekuatan santri dalam pertahanan negara sangat diperhitungkan.
Demikian disampaikan oleh Direktur Komponen Cadangan Ditjen Potensi Pertahanan, Kemhan RI Bridjen TNI Iskandar Munir, MSc, Oc pada Sosialisasi Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara di Lingkungan pondok Pesantren, Senin (13/2) di Aula MA (Madrasah Aliyah) Ponpes Tanfidz Yanbu'ul Qur'an Desa Menawan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. "Perlunya secara optimal meningkatkan wawasan mengenai pentingnya bela negara dan rasa cinta terhadap tanah air dalam mempertahankan NKRI agar tetap kokoh berdiri," kata Bridjen TNI Iskandar Munir.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Czi Gunawan Yudha Kusuma, SE MSP, Kapolres Kudus AKBP Andi Rifa'i, SIK, MH, Kakesbangpol Djati Solechah, S. Sos. MM, Ketua FKUB Kudus H. Ichsan.
Acara tersebut juga dihadiri para oleh para tokoh santri diantaranya Ketua NU Kudus H. Abdul Hadi, M.Pd, Pimpinan Ponpes Tanfidz Yanbu'ul Qur'an, Dr. M. Faiz, Lc, MA, Kepala MA Tanfidz Yanbu'ul Qur'an Ustadz Sulis Fanani Spdi. Spd dan Kepala MTs Tanfidz Yanbu'ul Qur'an Ustadz Drs H Mansyur Msi.
Adapun para santri terdiri dari perwakilan Santri Ponpes Tanfidz Yanbu'ul Qur'an, Santri Rohmatillah, Santri Al Hidayah Desa Getassrabi Kec. Gebog, Ponpes Attulab Desa Kajeksan Kec Kota Kudus dan Santri Ponpes Al Maahid Desa Bakalan Krapyak Kec. Kaliwungu Kudus. Kesemuanya tidak kurang dari 150 orang santri yang hadir pada sosialisasi tersebut.
Direktur Komponen Cadangan Ditjen Potensi Pertahanan, Kemhan RI mengatakan, ancaman terhadap kedaulatan negara yang awalnya bersifat konvensional (fisik) saat ini telah menjadi multidimensi (fisik dan non fisik) baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Menurutnya, ancaman multidimensional tersebut dapat berasal dari dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun permasalahan keamanan yang terkait dengan kejahatan internasional.
Oleh sebab itu salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menata dan membangun sumber daya nasional, khususnya sumber daya manusia sebagai komponen cadangan dan komponen pendukung.
"Kedepan pertahanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI atau Kementrian Pertahanan semata akan tetapi menjadi hak dan kewajiban kepada seluruh komponen bangsa seperti yang tercantum dalam pasal 27 dan 30 UUD RI tahun 1945," tegas Bridjen TNI Iskandar Munir.
Sementara itu Dr. Muhammad Faiz Lc. MA dari Ponpes Tanfidz Yanbuul Quran Desa Menawan menyambut gembira tentang kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya di Ponpes ini juga ditanamkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air melalui berbagai kegiatan yaitu upacara bendera setiap rutin satu minggu sekali.
"Semoga pertemuan ini menjadikan awal dari pertemuan selanjutnya dalam rangka memunculkan generasi yang tangguh mempertahan NKRI," kata Dr. Muhammad Faiz Lc. MA.
Post A Comment:
0 comments: