KUDUS,Kodim 0722/Kudus - Tusuk sate atau yang biasa disebut biting oleh masyarakat Jawa, keberadaannya amat diperlukan di dunia kuliner.
Dialah Syakur adalah salah satu perajin tusuk sate yang berada di Desa Cendono RT 4/RW 6, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Minggu (24/01/2021).
Proses pembuatan tusuk sate tidaklah rumit dan tidak memerlukan pendidikan tinggi. Hanya bambu dengan jenis petung atau wulu saja yang bisa digunakan. Bambu yang masih berukuran sedanglah, dipotong kecil dan panjang lalu dijemur di bawah terik matahari.
Setelah kering baru diserut menggunakan mesin. Itu supaya tusuk bambu menjadi bulat dan tidak meninggalkan serabut yang kerap melukai tangan.
“Kami membuat tusuk bambu dengan ukuran sesuai pasaran yang ada. Setelah diserut halus, bambu siap dipotong sesuai permintaan,” kata Syakur.
Tusuk sate dibedakan menjadi dua, yaitu untuk sate ayam dan sate kambing. Ukuran panjangnya sama, namun yang membedakan adalah diameternya. Tusuk sate kambing berdiameter lebih besar daripada tusuk sate ayam.
“Walaupun namanya tusuk sate, namun kegunaannya tidak hanya untuk sate. Itu bisa untuk jajanan yang lain,” tambahnya.
Sudah lebih dari 4 tahun menggeluti usaha berbasis home industri itu. Ia beserta keluarga tidak perlu kerja keluar rumah. Usahanya hanya dijalankan di rumah dan hasilnya cukup memuaskan.
Post A Comment:
0 comments: